Arsip untuk September, 2013

Makassar

Koran Fajar, Edisi Minggu 29 September 2013

Kemaren pagi, disaat senggang, Ayahku membaca sebuah artikel di halaman depan mengenai kecenderungan anak sekarang yang dah mulai melupakan makna dari pancasila sebagai lambang dan dasar negara.

Sebuah hal yang memiriskan. Bisa jadi serbuan moderenisasi di berbagai media sekarang membuat kran kebebasan informasi tak lagi terpilah hingga anak sekarang menjadi krisis informasi mengenai falsafah dan pedoman hidup bangsa sendiri.

Hari ini, 48 tahun lalu, peristiwa G30 September PKI menjadi catatan sejarah hitam dalam lembar kemerdekaan Indonesia. beberapa tahun lalu, film dokumenternya menjadi tontonan wajib bagi para pelajar SD dijamannya agar mengetahui betapa bahayanya paham komunis yang tumbuh saat itu.

Tapi kini film dokumenter besutan Alm. Arifin C Noer itu tak lagi di tayangkan. Pemerintah menganggapnya sebagai film propaganda. Karena menyukainya, Ayah mengaku mempunyai cd film tersebut dan disimpannya dengan rapi sebagai kenang kenangan tontonan masa SD nya. Sebahagian dari oleh oleh jalan jalan Ayah dan bunda mengenai bukti dan monumen gambaran kekejaman PKI saat itu dapat di Klik di SINI.

Ayah berharap, jika aku kelak besar nanti, tentunya dapat tumbuh tetap sebagai anak indonesia yang mempunyai spirit nasionalisme dan selalu belajar mengenai pentingnya mengetahui dan menghargai semangat pancasila dalam pedoman hidup berbangsa dan bertanah air.

Week End With Pa & Ma

Posted: 28 September 2013 in Serambi Rumah

Sabtu pagi;

Pagi ini ayah mengajak ibu dan tentunya aku juga tuk berjalan pagi mengitari kompleks rumah Mbah Kakung di bilangan Tamalanrea. Sepulang dari kunjungan kerja ke Tidore, Padang, Banjarmasin dan jakarta beberapa pekan terakhir membuat bunda kelelahan sehingga merasa flu dan batuk. Aku yg didalam perut pun ikut merasa terguncang saat ibu lagi batuk sehingga Ayah ibu merasa udara pagi cukup efektif untuk sekedar melonggarkan paru2 pernafasan.

Kami mengitari rumah, menyusuri jalan raya kecil dgn berjalan santai. Eyang Kakung juga sedari tadi jg sudah berangkat ke ‘sawah’, yaitu sebidang tanah kecil berisi beberapa tanaman musiman dan kolam lele yg dibuatnya di hamparan sawah pemukiman penduduk desa  yg letaknya tak jauh dari rumah kompleks.

Sabtu Minggu adalah waktu untuk keluarga. Terkadang Ayah Ibu mengisi nya dengan jalan ke Mall atau sekedar hang out di tempat makan atau menonton film di Bioskop.

Hari ini, Ayah mengajak bunda mengitari pantai losari dan singgah di sebuah Resto yang sebenarnya sudah cukup lama tapi baru sempat dikunjungi. Nama Resto itu adalah Pisa Kafe.

Karena bunda flu, akhirnya pilihan menu pun jatuh ke beef burger dan juz blue Monday.

Ngemil di Pisa Kafe Mks

Ngemil di Pisa Kafe Mks

Ayah mengatakan, kafe ini cukup representatif dan rekomendit tuk dijadikan tempat makan. Harganya pun cukup terjangkau dengan layanan discount dari beberapa branding credit card termasuk diskont cc dari kantor Ayah.

Ayahku, Ds berlatar Menara Pisa - Italia

A Boy From Beijing

Posted: 27 September 2013 in Aku Anak Indonesia
A Chinese Doll From My Father

A Chinese Doll From My Father

Baru ingat, semalam sempat nguping rupanya Ayah dan bunda pernah membeli sebuah boneka plastik bermesin baterei menyerupai anak kecil sewaktu berkunjung ke Negeri China setahun lalu.

Boneka itu berparas lucu dengan kepala gundulnya yang ditutup dengan topi khas ala shaolin. Oleh Ayahku, si boy ini dinamakan ‘zhu’ untuk mengingat kebaikan dari Mr. Zhu,  Bpk dosen China University yang telah berumur hampir 70 tahun tetapi masih kuat dan semangat serta tulum menemani perjalanan bapak ibu selama seminggu di negeri tirai bambu.

Kata ibu sieh, Si Boy ini telah mencuri perhatian Ayah karena pandai memainkan gitar cina atau istilahnya Yueqin dengan dawai yang terdiri dari Empat senar dengan kepala mengangguk mengiringi instrument balada.

Aku yang hanya nguping dari dalam perut bunda belum sempat berkenalan dengannya sieh, selain memang belum melihatnya langsung juga  dikarenakan si gundul berbaju merah itu lebih senang tinggal di lemari kamar ayah di rumah Nenek disana. Gosipnya sieh, Hampir setiap malam ayah senang memutar kan dawai Yueqin dari boneka Boy ini.

Harapanku sieh, jika aku nanti sudah berada di tengah tengah ayah dan ibu, si boy ini tak boleh lagi terlalu dekat dengan ayah

# cemburu mode on

Aku yang belum bernama;

Posted: 26 September 2013 in Serambi Rumah

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga Mawar,  Ia tetap akan berbau wangi”

( WILLIAM SHAKESPEARE)

Usia 23 Minggu dalam rahim Bunda

Aku sewaktu berumur 23 Minggu dalam rahim Bunda

Howdy, Aga Kareba? perkenalkan ini aku, yang belum mempunyai nama;  blog ini dibuatkan khusus saat  ayahku lagi iseng numpang wifi saat main ke tempat temannya di RRI Makassar.

Oh iya, berhubung ceritanya sekarang aku masih didalam perut ibunda, jadi tuk beberapa waktu kedepan, postingan ini akan dibantu oleh ayahku sendiri, DaengSyamsoe. sampai aku bisa belajar menulis dan ng-blog sendiri.

Bagi umat Muslim, nama adalah cerminan doa.  Di sanalah akan dititipkan segala doa, harapan dan cita sang orang tua kepada anaknya agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Saat ini aku belum diberi nama oleh orang tua karena masih di dalam kandungan ibunda, masih berusia lima bulan lebih atau tepatnya minggu ke-23 kehamilan. Kemarin, aku sempat rewel nendang nendang dalam perut ibunda soalx merasa akhir-akhir ini ayahku masih sering pulang malam dari kantor dan  bunda yang akan tugas luar propinsi  lagi.

Kiranya segitu  dulu perkenalannya yah, nanti ayahku sambung lagi.  Doakan kami sekeluarga tetap selalu dalam keadaan sehat walafiat lahir batin tak kurang suatu apa. Amin.