Kemaren pagi, disaat senggang, Ayahku membaca sebuah artikel di halaman depan mengenai kecenderungan anak sekarang yang dah mulai melupakan makna dari pancasila sebagai lambang dan dasar negara.
Sebuah hal yang memiriskan. Bisa jadi serbuan moderenisasi di berbagai media sekarang membuat kran kebebasan informasi tak lagi terpilah hingga anak sekarang menjadi krisis informasi mengenai falsafah dan pedoman hidup bangsa sendiri.
Hari ini, 48 tahun lalu, peristiwa G30 September PKI menjadi catatan sejarah hitam dalam lembar kemerdekaan Indonesia. beberapa tahun lalu, film dokumenternya menjadi tontonan wajib bagi para pelajar SD dijamannya agar mengetahui betapa bahayanya paham komunis yang tumbuh saat itu.
Tapi kini film dokumenter besutan Alm. Arifin C Noer itu tak lagi di tayangkan. Pemerintah menganggapnya sebagai film propaganda. Karena menyukainya, Ayah mengaku mempunyai cd film tersebut dan disimpannya dengan rapi sebagai kenang kenangan tontonan masa SD nya. Sebahagian dari oleh oleh jalan jalan Ayah dan bunda mengenai bukti dan monumen gambaran kekejaman PKI saat itu dapat di Klik di SINI.
Ayah berharap, jika aku kelak besar nanti, tentunya dapat tumbuh tetap sebagai anak indonesia yang mempunyai spirit nasionalisme dan selalu belajar mengenai pentingnya mengetahui dan menghargai semangat pancasila dalam pedoman hidup berbangsa dan bertanah air.